Movie Time

Dilan 1990 (2018)

19:45

Dilan 1990
Siapa nih yang lagi kena demam Dilan 1990 juga?
Gila sih, filmnya ga sesuai ekspektasi. Jujur pertama kali liat trailernya aku sama sekali ga tertarik karena akting Iqbaal Ramadhan sebagai pemeran tokoh Dilan terlihat kaku. Beberapa teman juga tidak tertarik karena takut kalau filmnya akan terlihat seperti sinetron, dan masih banyak alasan lain yang bikin makin tidak tertarik.

Lihat trailernya dulu deh!

Memang benar ya “The Power of Social Media”. Setelah melihat review teman-teman yang sudah nonton, banyak yang bilang kalau filmnya bagus. Tapi lagi lagi aku masih berfikir “Ah itu kan karena mereka udah baca novelnya, makanya jadi pada nonton”.
Semakin hari semakin banyak review dan meme tentang film Dilan 1990. Setelah beberapa teman yang nonton dan menyarankan, juga banyak akun Instagram panutan yang juga nonton, akhirnya aku memutuskan untuk nonton itu film. Dan inilah yang terjadi saat nonton Dilan 1990…

Di awal film aku mikir “…Oh ini toh yang ada di meme”.
Masih belum tertarik juga ngeliatnya, masih underestimate.
Kemudian tanpa diduga tiba-tiba sosok Dilan jadi cuek. Padahal biasanya Dilan selalu aja muncul di layar bioskop buat cari perhatian Milea hehe. Nah, mulai dari situ aku akhirnya berkata dalam hati … “Anjir, cuek nih si Dilan. Suka deh!”. Memang ya pesona cowok cuek tuh. Aaaarrrggggh! Gemash!
Mulai dari situ aku semakin menikmati filmnya, Iqbaal yang memang sudah aku idolakan sejak pertamakali muncul di layar kaca memang ga bisa ditolak pesonanya. Seketika Dilan 1990 jadi berbeda, Dilan jadi makin asik, Milea jadi makin cantik. Rayuan goambal ala Dilan emang related banget buat kita anak 90an. Aku bukan termasuk anak yang surat suratan sama gebetan, tapi siapa sih disini yang ga pernah mengalami masa masa telfonan pakai telfon rumah? Aw so sweet 😘

Banyak banget rayuan Dilan yang jadi favorit orang-orang. Tapi buat aku, momen ulangtahun Milea adalah yang terbaik. Bagian itu komplit banget. Cowok cuek, unpredictable gift, dan sesuatu yang dibuat dengan merelakan cukup banyak waktu, yang … kalau bukan karena sayang entah apa namanya #eeea

Simple sih, Cuma TTS. Tapi TTS kalau udah diisiin semua apa namanya? Bagi orang jatuh cinta itu bukti kalau orang itu sayang banget. Gila aja ngerelain waktunya buat ngisi TTS full satu buku. Kalian udah pernah ngisi TTS yang covernya gambar mbak-mbak berwajah oriental? Kalau pernah pasti ta gimana menyiksanya ngisi TTS itu. Kertasnya kuning tipis dan pertanyaanyna… God! Mending ujian matematika deh.

Selain TTS aku paling suka scene Dilan naik motor bareng gang motornya. Somehow bad boys itu emang menarik banget, walaupun bagi orang tua dan guru pastinya ngeselin hehe.
Selain itu aku juga suka tiap dilang bilang “Iya…” ke Milea. Duh! Kurang apa lagi sih. Ada bad boy cuek tapi perhatian cuma sama kamu doang dan selalu usaha buat bikin senang 😍

Dilan dan Milea

Aku memang bukan penikmat karya Pidi Baiq dalam bentuk novel. Tapi sejak nonton film Dilan 1990 ini rasanya jadi pengen baca novelnya deh. Ga sabar nunggu Iqbaal balik ke Indonesia dan shooting film Dilan yang berikutnya! 

Movie Time

The Greatest Showman (2018)

17:41


Hai! Aku tau kalau udah terlambat banget untuk nulis review tentang film ini. Tapi film ini worth a post entah mugkin sampai kapanpun. Film ini dibintangi oleh para pemain yang super keren. Semuanya keren! Bukan Cuma pemainnya, tapi pemilihan lagu, kostum dan segala perintilannya dapet banget!

Buat kalian pecinta Zac Efron wajib banget deh nonton! Zac di film ini hot bangeeet! Ga bakal nyesel deh. Di film ini, kalian bisa lihat acting Zac lengkap dengan menari dan bernyanyi, dan bagian terbaiknya adalah saat Zac menari diatas sebuah tali. That’s the sweetest part!



Untuk kalian belum tau seperti apa ceritanya, aku bocorin aja yaa. Karena walaupun udah tau cerita pasti juga bakalan beda saat nanti nonton filmnya sendiri. Duh! Harusnya kalian nonton langsung di bioskoooop! Parah bagus banget sih kalau nontonnya di bioskop karena sound effectnya bakalan keren banget. 

Jadi digambarkan bahwa tokoh utama di film ini merupakan seorang anak penjahit yang bisa dikatakan tak seberuntung anak lainnya dari segi finansial kelurga, sedari kecil dia memiliki ketertarikan kepada seorang wanita yang datang dari keluarga kaya raya. Banyak orang yang mencaci dirinya karena dianggap orang tidak punya, termasuk mertuanya sendiri yang juga sayangnya berlaku demikian. Maka dari itu dia sangat termotivasi untuk bisa sukses. Apapun rintangan yang ada, ia hadapi, tidak berputus asa dan terus berusaha bagaimapun caranya. 
Dari film ini kita bisa belajar banyak hal, mulai dari bagaimana kita harus mewujudkan impian walau sesualit apapun itu. Harus mau kerja keras dan dibutuhkan dedikasi yang tinggi demi bisa mencapai mimpi kita, tidak usah perdulikan cemoohan orang lain dan harus selalu berfikir dari sudut pandang yang positif 💪😀

Beberapa Fun Fact tentang film ini:
  1. Film ini diangkat dari sebuah kisah nyata. Tokoh dan jalan ceritanya sebagian besar juga sama. Hanya saja ada tokoh di dalam film yang berbeda dengan pemain sirkus aslinya. Untuk alur cerita di dalam film, diceritakan bahwa penyanyi yang diorbitkan oleh Sang Pemilik Sirkus akhirnya jatuh cinta kepada pemilik sirkus dan hal tersebut membuat tour manggung yang sudah direncanakan jadi harus terhenti karena pemilik sirkus lebih memilih untuk pulang dan kembali kepada keluarganya. Lagi lagi bagian ini hanyalah “pemanis” dalam film tersebut agar membuat cerita lebih dramatis, padahal pada kenyataannya tour dihentikan karena Si Penyanyi Bersuara Merdu sangat kelelahan sehingga tidak dapat melanjutkan tour tersebut.
  2. Lagu-lagu yang digunakan pada fi mini dibuat oleh orang yang sama yang juga menciptakan lagu-lau di film La La Land, makanya ga heran kalau lagunya bagus-bagus banget. review dari kebanyakan orang yang udah nonton sih rata-rata pada bilang kalau penyuka film La La Land belum tentu suka nonton The Greatest Showman, sedangkan penyuka film The Greatest Showman kebanyakan pasti menyukai film La La Land.

Dari tadi kan ngomongin positifnya terus nih tapi ga mungkin kan ada sesuatu yang bener-bener sempurna, apalagi di mata netizen, iya ga? Haha. Sebagai penikmat film ini, The Greatest Showman  kurang satu hal aja. Durasinya kurang lama jadi setiap jalan ceritanya hanya sebentar gitu, jadi perpindahan emosinya juga kurang dapet menurutku. Bayangin ya, missal di part ini kita udah bahagia dan ikutan terharu, eh ga lama malah jadi sedih.

Tapi dari keseluruhan film ini, hal yang kurang cuma di bagian durasi sih kalau buat aku. Seandainya durasinya lebih panjang pasti… Aduh! Ga bakalan bisa move on deh dari film ini, apalagi buat penyuka film musical!