Akhir dari petualangan
23:05
Setelah mampir sebentar dan berfoto di Malimbu Hill, selanjutnya kami
melanjutkan perjalanan untuk selanjutnya mengisi perut. Destinasi selanjutnya yang
kami tuju adalah Pantai Nipah. Pantai tersebut terkenal dengan ikan bakarnya
yang khas dan sangat digemari. Kami termasuk sangat beruntung karena tidak
perlu mengantri lama dan bisa memilih tempat sesuka hati karena pada saat itu
tidak banyak orang yang sedang berkunjung, mungkin kalau datang di hari libur
akan padat dengan pengunjung yang juga ingin menikmati ikan bakarnya. Di Pantai
Nipah, pengunjung dapat makan di “berugaq”, berugaq merupakan sebutan
masyarakat suku Sasak untuk menyebut tempat duduk/bersantai yang dibuat dari bamboo
dan/atau dikombinasikan dengan kayu, dan tumpukan jerami atau genteng sebagai
atapnya. Kalau di daerah lain mungkin bisa disebut dengan gazebo.
Terdapat berbagai jenis ikan yang dapat dipilih, selain ikan ada juga
cumi-cumi dan udang yang bisa dipesan. Kalau kami memesan 4 porsi ikan dan 8
porsi nasi. Satu porsi ikan sendiri dapat dinikmati oleh 2 orang karena ukuran
ikannya yang sangat besar. Dari total makanan yang telah dipesan, masing-masing
dari kami membayar kurang lebih 20-25 ribu. Harga tersebut hanya untuk nasi dan
ikannya saja, utnuk harga minumannya aku lupa karena kita emang ga pesen minum
hehe. Tidak ada biaya untuk masuk ke pantai ini, hanya perlu membayar uang
parkir saja.
Proses membakar ikan membutuhkan waktu yang lumayan lama, tetapi karena
lokasinya yang berada tepat di pinggir pantai sehingga pengunjung bisa bermain
di pantai sambil menunggu makanan siap dihidangkan. Syukurnya disana ada
beberapa ayunan yang dapat dimainkan, mulai dari ayunan hammock atau ayunan tidur gantung hingga beberapa ayunan yang
terbuat dari ban karet.
Ini merupakan ayunan hammock yang dinaiki oleh Delina.
Kalau ini, aku dan Aziz sedang bermain ayunan karet.
Waktunya photo shoooooooot!
Salah satu hasil photo shoot dengan model professional, Mas Wisnu.
Selain ayunan dan air laut, ada juga nih yang bisa dijadiin property foto.
Ada beberapa kayu yang bisa dijadiin pilihan spot foto.
Di
kayu ini, awalnya ada tempat duduknya tapi karena aku naikin jadi tempat
duduknya jadi patah dan ga bisa ditempatin lagi huhu ☹
Ada juga nih kayu-kayu lain yang bisa dijadiin spot hehe.
Akhirnya makanannya siap untuk disantaap. Yum! Oh iya, buat yang ga suka
pedas mungkin kurang bisa menikmati ikan bakarnya yaa karena ikan bakarnya ini
lumayan pedas, tapi justru bumbu pedas itulah yang bikin nagih hehe.
Setelah selesai makan, kami melanjutnya perjalanan ke destinasi terakhir
sebelum pulang. Pantai Senggigi kami pilih sebagai tempat pemberhentian
terakhir untuk menutup petualangan kami di hari pertama liburan kali ini. Kalau
tadi di pantai Nipah terkenal dengan ikan bakarnya, nah di Pantai Sengigi ini
terkenal dengan Sate Bulayak, Es Degan atau Es Kelapa Muda, dan yang baru-baru
ini lagi happening, ada Sate Pasar Seni. Sate Pasar Seni tersebut terdiri dari
lontong, beberapa tusuk sate dengan bumbu khasnya dan ada sedikit urap juga
tempe.
Foto
ini diambil di dermaga Pantai Senggigi. Kalau dilihat dari atas, bentuk dari
dermaga ini adalah gambar cicak, seperti gambar khas untuk oleh-oleh kaos dari
Lombok biasanya. Di dermaga ini ada banyak penjual oleh-oleh seperti Mutiara,
gelang-gelang tali, kaos, celana pendek, dll.
Yay berakhir sudah petualangan kami di hari ini, ada beberapa destinasi
lain yang kami kunjungi di Pulau Lombok. Cerita lainnya akan aku post di lain
waktu yaa.
Terimakasih sudah membaca! ❤
3 comments
bagus kak, jalan-jalan lagi dong...
ReplyDeleteWah makasih yaa! Ayo main lagi yuuuk
DeleteAku juga pingin ikut jalan2 dong kak
ReplyDelete